Langsung ke konten utama

Postingan

Selamat Ulang Tahun al-Munawwariyyah

Ada kalanya kerinduan bukan kepada seseorang melainkan pada suatu tempat yang memiliki nilai kebermaknaan dalam sejarah hidup kalian. Berawal dari ketidaksengajaan untuk mengenal siapa kalian? Dari mana asal tempat tinggalnya? Sampai bagaimana lika-liku kepribadian diri kalian sehari-hari tentu awalnya bukan menjadi prioritas awal kalian untuk mondok.  Bukan berlagak sok tau, apalagi menggurui. Tapi, kenyataan yang ada dibenak diri kalian masing-masing terlihat ketika ditanya “apa tujuan belajar di pesantren?” pasti pertama kali akan menjawab “untuk menuntut ilmu”. Cerita ini bermula saat kalian dipertemukan di pesantren al-Munawwariyyah. Entah kapan hari, tanggal dan tahunnya. Namun, tempat yang satu ini memiliki kesan berbeda dibenak kalian saat disebut nama ‘al-Munawwariyyah’ akan muncul perasaan bangga dan serasa tempat tersebut hadir dalam ingatan kalian. Cerita-cerita lama yang mulai pudar karena terkikis oleh perjalanan waktu seketika hadir mengingatkan ...
Postingan terbaru

Tidak terkenal di Bumi tapi terkenal di Langit

Di Yaman, tinggalah seorang pemuda bernama Uwais Al Qarni yang berpenyakit sopak, tubuhnya belang-belang. Walaupun cacat, ia adalah pemuda yang soleh dan sangat berbakti kepadanya Ibunya. Ibunya adalah seorang wanita tua yang lumpuh. Uwais senantiasa merawat dan memenuhi semua permintaan Ibunya. Hanya satu permintaan yang sulit ia kabulkan. "Anakku, mungkin Ibu tak lama lagi akan bersama dengan kamu, ikhtiarkan agar Ibu dapat mengerjakan haji," pinta Ibunya. Uwais tercenung, perjalanan ke Mekkah sangatlah jauh melewati padang pasir tandus yang panas. Orang-orang biasanya menggunakan unta dan membawa banyak perbekalan. Namun Uwais sangat miskin dan tak memiliki kendaraan. Uwais terus berpikir mencari jalan keluar. Kemudian, dibelilah seeokar anak lembu, Kira-kira untuk apa anak lembu itu? Tidak mungkinkan pergi Haji naik lembu. Olala, ternyata Uwais membuatkan kandang di puncak bukit. Setiap pagi beliau bolak balik menggendong anak lembu itu naik turun bukit. "Uwa...

Surat Cinta Teruntuk Orang yang Aku Cintai.

Ibu, ingatkah dikau kapan terakhir kali ananda menangis dipangkuanmu? Tangan lembutmu mengusap kedua belah pipiku menghapus air mata yang mengalir deras, sedang tangisku terisak-isak tanpa henti. Bibirmu halus mengecup keningku, pertanda kasih sayangmu engkau limpahkan melalui kecupan itu. Kepalaku terasa berat menahan beban perihnya luka masa kecil dulu, sangat perih ketika ananda belum mengetahui apa-apa. Maka pundakmu lah satu-satunya sandaran yang tidak ada duanya. Ayah, dahulu ananda iri dengan kekuatanmu yang begitu perkasa mengais rezeki untuk ananda. Ananda selalu berkaca-kaca sebagai sebagai seorang lelaki saat itu, belum sekuat engkau. Ananda hanya bisa mengandalkan kewibawaanmu ketika ada teman sebaya menggodaku sampai nangis, lalu ananda bersembunyi dibalik punggungmu sampai teman sebayaku berlalu pergi. Ibu, semenjak beranjak remaja ananda mulai belajar hidup mandiri. Merasakan pahit manisnya merantau di lingkungan yang entah nantinya akan mendidik ananda ...

Reoni adalah kreasi

  Beberapa waktu lalu ada peristiwa yang mencoba membuktikan tentang kebenaran sebuah ungkapan “Reoni adalah sebuah misteri”. Disadari atau tidak sebenarnya mereka telah terpancing oleh pernyataan tersebut dan oleh sebab itu tulisan ini mencoba menarik kembali pernyataan yang menyatakan reoni adalah sebuah misteri. Sebelum panjang lebar membicarakan reoni ada baiknya mereka melihat pada diri mereka sendiri. Yah betul, mereka adalah orang-orang hebat yang mampu mengalahkan sifat ego yang ada pada dirinya. Meluangkan sedikit waktu kesibukannya, meninggalkan segala aktifitas yang berhubungan dengan kemaslahatan dirinya atau bahkan mengorbankan kewajibannya sebagai seorang mahasiswa dan santri adalah pembuktian bahwa mereka memang benar-benar menginginkan sebuah perjumpaan. Tak akan mungkin suatu keinginan terwujud tanpa disertai usaha dan pengorbanan. Jikalau ada keinginan tidak disertai usaha itu berarti khayalan. Adapun pernyataan yang cocok buat mereka kali ini ialah ‘reon...

REUNI antara MITOS dan MISTERI...

Banyak orang mengidola-idolakan ingin berjumpa dengan teman lamanya semasa sekolah. Hanya sekedar berkumpul menostalgiakan cerita lama, cerita yang bagi mereka sangat berkesan di kehidupannya. Cerita-cerita itu mereka buat secara tanpa sadar, menjalani waktu sekolah mengalir begitu saja. Tanpa dibuat-buat kisah yang sebenarnya sudah terskenario oleh Tuhan, kala ini baru disadari masanya telah lewat.  Semua menghilang ditelan waktu dan seakan yang tersisa hanyalah harapan masa depan untuk bisa merajuk serta membangun kembali suasana kekeluargaan yang dulu pernah dibangun di pesantren. Harapannya, semoga rasa persahabatan yang dulu pernah mereka ikrarkan bersama-sama dihadapan bangku-bangku sekolahan agar dapat terjalin di manapun mereka tinggal. Waktu bukanlah jadi alasan, apalagi teman baru. Sah-sah saja berteman dengan siapa pun orangnya, tapi ingatlah tanpa teman lamamu niscaya mereka (teman barumu) bukanlah apa-apa. Tidak selamanya yang baru itu lebih baik dari ya...