Langsung ke konten utama

REUNI antara MITOS dan MISTERI...

Banyak orang mengidola-idolakan ingin berjumpa dengan teman lamanya semasa sekolah. Hanya sekedar berkumpul menostalgiakan cerita lama, cerita yang bagi mereka sangat berkesan di kehidupannya. Cerita-cerita itu mereka buat secara tanpa sadar, menjalani waktu sekolah mengalir begitu saja. Tanpa dibuat-buat kisah yang sebenarnya sudah terskenario oleh Tuhan, kala ini baru disadari masanya telah lewat. 

Semua menghilang ditelan waktu dan seakan yang tersisa hanyalah harapan masa depan untuk bisa merajuk serta membangun kembali suasana kekeluargaan yang dulu pernah dibangun di pesantren.
Harapannya, semoga rasa persahabatan yang dulu pernah mereka ikrarkan bersama-sama dihadapan bangku-bangku sekolahan agar dapat terjalin di manapun mereka tinggal. Waktu bukanlah jadi alasan, apalagi teman baru. Sah-sah saja berteman dengan siapa pun orangnya, tapi ingatlah tanpa teman lamamu niscaya mereka (teman barumu) bukanlah apa-apa. Tidak selamanya yang baru itu lebih baik dari yang lama.
Maka istilah yang tidak asing bagi telinga mereka adalah ‘reuni’. Ya, satu kata namun berat untuk pencapaiannya. Satu kata yang sakral untuk terwujudkan menjadi kenyataan. Satu kata yang mampu menyatukan manusia dari belahan bumi Barat dan Timur, Selatan dan Utara.

Reuni hanyalah sebuah mitos, bisa jadi ada dan bisa jadi tidak ada. Bagaimana mungkin bisa menyatukan satu waktu dan satu tempat sementara mereka memiliki berbagai macam kegiatan dan kesibukan yang berbeda-beda. Adakalanya yang satu senggang sedangkan yang lain padat jadwalnya, atau kebalikan. Yang satu padat jawdal sementara yang lain kosong.
Berbahagialah kalian yang sekarang memiliki teman-teman baru, namun juga jangan terlalu bangga dengan mereka. Kelak sama saja, mereka juga akan sulit untuk bisa berkumpul kembali. Menyatukan kembali dilain waktu ibarat Son Goku mencari dan mengumpulkan ketujuh Bola Naga (dalam film Dragon Ball) atau seperti Conan mencari dan mengumpulkan bukti-bukti kasus pembunuhan (dalam filem Detective Conan).

Selain itu, reuni adalah sebuah misteri yang entah dapat terjadi atau tidak. Percuma saja mereka menginginkan pertemuan namun masih saja mengunggulkan egonya masing-masing. ‘Reuni’ mustahil terwujud jika salah satu dari mereka tidak ada yang mengalah. Meluangkan sedikit waktu sibuknya untuk berkumpul dengan teman-teman lamanya. Percaya dan yakinilah satu hal ketika mereka memudahkan urusan temanya niscaya tuhan juga akan memudahkan segala urusan yang mereka kerjakan.

Betapun mereka mengharapkan terwujudnya reuni agar bisa terlaksana, namun sekali lagi sebuah misteri tetap saja belum terpecahkan selama mereka belum berkumpul untuk membuktikan dan mengalami secara langsung perjumpaan bersama kawan lama.
Kenyataan memang tidak semudah yang mereka bayangkan. Dulu, nongkrong di jam istirahat sekolah adalah hal yang remeh, terkadang mereka merasa muak pada situasi seperti itu. Situasi di mana mereka harus dituntut untuk berada pada satu lingkungan; tidak boleh keluar dari batas-batas yang telah ditentukan. Bahkan dinding-dinding tinggi mengelilingi mereka. Lalu, mereka hanya bisa berontak pada diri mereka, Kenapa kebebasan kami terbatasi?.

Hari ini, cerita lalu itu terbungkus rapi dalam sebuah kemasan berlabel “Misteri”. Yang entah, saat dikupas labelnya apakah masih tersisa dan tertata rapi kenangan-kenangan tersebut?. Semoga saja.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

True Love Never End; Cinta Sejati Tak Pernah Berakhir

Ada yang berkata; Cinta adalah perpanjangan kasih sayang Tuhan untuk semua umatnya. Namun, justru disaat dua orang saling mencintai kotak-kotak pembeda menjadi hal yang menbuat kita tersesat. Seperti kata Bernard BatuBara dalam novel surat untuk Rud mewakili suara hati beduh. "Satu hal yang ingin kutanyakan padamu sejak lama, bagaimana mungkin kita saling jatuh cinta namun ditakdirkan untuk tidak bersama. Aku dan kamu tidak bisa memaksa agar kebahagiaan berlangsung selama yang kita inginkan. Jika waktu telah usai dan perpisahan ini harus terjadi. Apa yang bisa kita lakukan? Masihkah ada waktu kita bersama?". Selagi ada cinta tidak perlu lagi ada pertanyaan! Jadi, lanjutkan!. Toh perjalanan cinta sejati tidak akan pernah berjalan mulus. Bukankah sejarah dunia menunjukkan bahwa tidak ada romantika kehidupan jika tidak ada resiko. Jadi, jika bisikan hatimu mengatakan bahwa di balik bukit sana ada seseorang yang menantimu dengan setia, menghargai apa arti cinta, maka te...

Samudra di atas Awan Memang Nyata!

Samudra di atas awan! Tak asing dikalangan telinga para pecinta alam khususnya mereka yang suka atau hobi dalam berpetualang mendaki gunung. Salah satu tempat yang di dengung-dengungkan dari mulut ke mulut adalah Gunung Semeru dengan puncaknya “Mahameru” yang berada pada ketinggian 3676mdpl( meter di bawah permukaan laut). Gunung Semeru ini terkenal sebagai gunung paling tinggi se-tanah Jawa, tak jarang banyak para pendaki yang merasa tertantang adrenalin nya untuk menaiki puncak Mahameru. Tidak sembarangan orang yang bisa sampai pada puncak tertinggi se-tanah Jawa tersebut, oleh karena itu dibutuhkan kekuatan fisik yang kuat serta kesabaran untuk mendakinya. Karena apa? Setiap langkah yang ditempuh tak menuntut kemungkinan menjadi taruhan nyawa seorang pendaki. Medan curam sekaligus licin menjadi ciri khas jalanan menuju puncak Mahameru, tak jarang juga banyak para pendaki yang terpereset saat menjajaki bebatuan yang licin. Sedikit berbagi pengalaman tentang pendakian ke Gun...

Kisah: Maduku,, Maafkanlah aku!

Saat itu ketika maduku dek Lirna melahirkan disusul kemudian aku juga melahirkan, wahhh Dinda maduku sangat sibuk sekali mondar-mandir kesana -kemari,memenuhi setiap kebutuhan kami,juga membersihkan apa-apa yang kotor dirumah kami,betapa capeknya aku membayangkan,belum lagi dia juga harus mengajar. saat badan nya capek,keseimbangan badan pun juga menurun,maduku dinda di bentak oleh suami,karena menjatuhkan gelas kenang-kenangan dari sahabatnya, kata-kata kurang baik juga keluar dari mulut suami. Dinda maduku langsung duduk bersimpuh dengan buliran-buliran air mata,kemudian maduku minta maaf lalu pergi mengajar ke majlis. Malam itu udara begitu dingin, dan dimalam itu juga terakhir kalinya aku menatap wajah maduku yang sendu. Maduku dinda datang kerumah sambil membawa seplastik bungkusan lemmet, enak sekali. Wajahnya seperti bercahaya ,lain dari hari-hari biasa,malam itu maduku dinda juga terlihat cantik,meski tanpa make up. Dengan kata-kata yang selalu terdengar santun dia ber...