Saat itu ketika maduku dek Lirna melahirkan disusul kemudian aku juga melahirkan, wahhh Dinda maduku sangat sibuk sekali mondar-mandir kesana -kemari,memenuhi setiap kebutuhan kami,juga membersihkan apa-apa yang kotor dirumah kami,betapa capeknya aku membayangkan,belum lagi dia juga harus mengajar.
saat badan nya capek,keseimbangan badan pun juga menurun,maduku dinda di bentak oleh suami,karena menjatuhkan gelas kenang-kenangan dari sahabatnya, kata-kata kurang baik juga keluar dari mulut suami.
Dinda maduku langsung duduk bersimpuh dengan buliran-buliran air mata,kemudian maduku minta maaf lalu pergi mengajar ke majlis.
Malam itu udara begitu dingin, dan dimalam itu juga terakhir kalinya aku menatap wajah maduku yang sendu.
Maduku dinda datang kerumah sambil membawa seplastik bungkusan lemmet, enak sekali.
Wajahnya seperti bercahaya ,lain dari hari-hari biasa,malam itu maduku dinda juga terlihat cantik,meski tanpa make up.
Dengan kata-kata yang selalu terdengar santun dia bertanya.” Yunda, apakah aku pernah membuat hati yunda sedih? ,” tersentak kaget aku dengan pertanyaan dinda maduku itu,lalu dia terus melanjutkan kata-katanya.”
Wanita yang tercipta sebagai pelengkap dan pelipur lara bagi seorang laki-laki,entah selama aku jadi istri Abi,apakah aku sudah melayani dia dengan sebaik dari pelayanan yang paling baik, aku tidak pernah tahu,karena Abi tidak pernah menegurku belakangan ini, yunda ,,sampaikan maafku kepada Abi jika nanti beliau pulang,dan aku juga minta maaf kepada yunda jika ada salah kata dan tingkah laku yang tidak berkenan dihati yunda,sampaikan maafku kepada dek lirna juga,sekarang aku pulang dulu yunda terimakasih banyak atas semuanya, assalamu’alaikum…,”
Esok hari nya hingga matahari di ujung kepala, dinda maduku tak kunjung kerumahku,biasa nya pagi-pagi sekali dia datang kerumah membantu aku melayani anak-anak dan bersih-bersih rumah.
Aku menyuruh suami untuk datang kerumah maduku dinda,dan ketika suami telah disana ,suami mendapati maduku dinda dalam sujud berbalut mukena telah meninggal dunia. Suami pingsan taksadarkan diri terlebih setelah menemukan buku diari milik dinda, maduku….
Bismillah…..
Inilah aku dan kehidupanku, aku tahu dunia hanya singgahan sementara dan alam yang kekal abadi tengah menunggu, inilah aku dan kehidupanku,setiap taqdir yang tergores tidak luput dari hikmah didalamnya,
Aku perempuan lemah dengan segala kekurangan mengharap suatu keberkahan yang bisa membuat rumah tangga kami dalam limpahan rahmat MU ya Rabb. mungkin aku masih belum pantas dikarunia seorang anak, ini taqdir yang mesti aku jalani, walau terkadang hati menangis ,merintih mendamba seorang anak yang bisa menjadi kebanggaan orang tua,
Inilah aku dan kehidupanku, aku perempuan lemah yang setiap yang ada didiri dan jiwaku adalah atas kendali MU, lalu apakah aku salah jika Aku tidak bisa menumbuhkan janin dalam rahimku?
Aku tidak punya kekuatan untuk melakukan itu,aku tidak punya apa-apa,aku bukan apa-apa dan aku perempuan yang papa, tanpa rahmat MU ya Rabb, tidak mungkin aku bisa bertahan sampai detik ini, betapa aku sangat bersyukur setiap kebahgian yang datang dalam keluarga kami, ENGKAU obati rasa rindu memiliki anak dengan hadirnya bayi-bayi mungil dari rahim maduku.
Sungguh ENGKAU maha tahu,Engkau tidak memberi apa yang kami minta,namun ENGKAU memberi apa yang kami butuhkan, Rabb ampuni aku saudari-saudari ku terlebih suamiku yang aku cintai, dia tidak bermaksud begitu,dia tidak sengaja tidak memperdulikan aku,
Engkau MAHA tahu ya Rabb.
Setelah ini aku berharap semoga suamiku labih baiklagi terhadap saudari-saudariku. pasti suamiku sangat bahagia memiliki madu-madu seperti mereka yang mampu memberikan apa yang dia minta, sekali lagi inilah taqdir MU ya Rabb, aku lebih bahagia disisi MU bertemu kekasi-kekasih MU,semoga suami ku Ridha dengan kepergian ku, Aamiin Ya Rabb…..
Dinda…..Masih banyak lagi tulisan-tulisan dalam diari maduku namun suami tak mampu lagi membaca tiap lembar-lembar isinya,suami ,aku dan maduku dek lirnah sangat merasa bersalah telah memperlakukan maduku dinda tidak adil, sungguh rasa bersalah itu mengiringi hari-hari kami,tapi kami ridha dan Semoga Allah subhanahu wata’ala,memberi kelapangan kepada kami semua,dan mengampuni dosa-dosa kami,semoga kami bisa menjadi manusia yang lebih baik lagi ,, Aamiin….
Komentar
Posting Komentar