Pernahkah kamu berharap pada seseorang.
Kamu berharap kebaikannya, kehadirannya, perhatiannya, kasih sayangnya,
Tapi
Seringkah engkau dikecewakannya, menangis karenanya, disakiti olehnya?
Lalu, pantaskah kamu masih berharap padanya?
ataukah dalam kecewa, dalam tangis dan dalam sakit itu adakah kebahagiaan yang kamu dapatkan? apakah dengan kecewamu, dia berubah menjadi baik? apakah dengan tangismu, dia akan hadir? ataukah dengan perasaan sakit hatimu, dia menyayangimu? mungkin jawabannya TIDAK
Jadi,
Bukankah ini saatnya untuk kamu pergi, berpaling, menjauh?
Setidaknya pergilah dari rasa kecewa itu.
Berpalinglah untuk tetesan air mata itu.
Menjauhlah untuk membahagiakan hatimu.
Sulitkah itu bagimu? Jika “YA”
Pikirkanlah betapa dia tak pernah mengharapkanmu, mempedulikanmu, memikirkanmu.
Tanpa kau sadari,
Kamu telah hanyut dalam harapan, impian dan angan kosongmu.
Sedikit kata darinya sudah membuat kamu merasa diperhatikan
Sedikit senyum darinya sudah membuat kamu pikir dia peduli
Sedikit kabar darinya sudah membuat kamu terlena, tak beranjak
Ya
semua yang sedikit itu saja sudah membuat kamu bahagia
Yang sedikit bahkan semu, sudah membuat kamu bertahan
Untuk apa?
Untuk sesuatu yang KOSONG, tak pernah dia pikirkan, bukan apa-apa untuknya, DIA TAK AKAN TAHU, TAK AKAN PEDULI
Dan esok lusa, nanti ataupun detik yang akan datang kamu akan kecewa, menagis dan sakit hati lagi.
Tidakkah semua itu cukup? Saatnya kamu melangkah
Mendaki di terjal kehidupan dan mengalir bagai sungai
Jangan bertahan untuk harapan yang pernah ada
Jangan menunggu hembus angin yang lalu
Jangan sampai kamu terbangun dalam keadaan remuk
Selagi kamu bisa berdiri
Selagi airmatamu belum habis
Selagi hatimu belum Bernana
Biarlah sakitnya terasa hari ini, esok luka itu akan mengering
Biarlah dia menjadi bagian kenanganmu
Tapi dia tak lagi menghancurkanmu
Bahkan ketika kamu pergi
Mungkin dia tak menyadarinya
Karena kamu bukan yang diiharapkannya
Kamu bukan yang dipikirkannya
Kamu bukanlah apa-apa baginya
Jangan pernah menoleh lagi untuknya
Jika hari ini kamu sadar siapa dia
Besok, tahun depan, sepuluh tahun lagi
Dia akan menjadi orang yang sama
Yang tak pernah mempedulikanmu
Yang hanya memberimu sedikit kata, sedikit senyum
Yang akan menumpahkan air matamu,
Menggoreskan rasa kecewa
Dan mengguratkan luka dihatimu
maka
PERGILAH, PERGILAH
Biarkan hari ini adalah akhir kecewa kamu
Biarkanlah airmata itu menetes sederasnya
Dan biarlah rasa sakit itu menghujam dalam
Tapi itu yang TERAKHIR untuknya
itu yang terakhir.
Ingat Tuhan tidak menciptakan satu orang di dunia ini
Bukalah hatimu
Diluar sana masih banyak yang membutuhkanmu
Cukuplah dirimu untuk mereka yang siap menerima cintamu
Yang lebih menghargai cintamu.
Komentar
Posting Komentar