Seindah apapun masa lalu tetaplah sebuah
kenangan yang telah lewat masanya, bukan
berarti harus ditinggalkan begitu saja tanpa mengingat secuil kenangan tersebut. Ada waktu di mana kenangan masa lalu tersebut harus diingat bukan dilupakan apalagi sampai berusaha membuangnya jauh-jauh tanpa berusaha menghargai betapa kita menikmatinya dahulu.
Banyak
orang menganggap atau menyalah artikan tentang perkataan “move on”, iya. Kata
itu sangat identik bagi para remaja zaman sekarang. Lebih-lebih bagi mereka
yang ditinggalkan oleh kekasihnya dengan kata lain diputuskan. Terlebih ketika
kata “move on” sering dipakai untuk hal-hal yang bersifat menjatuhkan orang
lain. Semisal seorang teman meledek temannya yang diputuskan oleh pacarnya dan
ia beranggapan bahwa orang yang diputuskan pacarnya adalah kaum rendahan dibandingkan orang yang punya pacar.
Ketika seorang yang belum bisa melupakan masa lalunya lalu kemudian gelar gagal move on itu disandangkan pada dirinya, ketahuilah bahwa anda sudah melakukan penyempitan makna kata. Tidak serta merta orang yang tidak bisa lepas dari masa lalunya disebut gagal move on.
Alasannya sederhana, karena kita akan membutuhkan
masa lalu untuk melangkah ke jenjang masa depan. Ibarat mobil, masa lalu adalah
kaca spion yang memandu agar seorang sopir bisa berkendara dengan baik.
Apakah
seorang sopir hanya melihat ke depan saja ketika berkendara?. Tentu tidak. Ia
membutuhkan kaca spion untuk melihat ke belakang apakah ada pengendara lain
yang membahayakan bagi keselamatan dirinya.
Coba bayangkan apabila setiap kendaraan bermotor tidak memiliki kaca spion, pasti akan terjadi banyak kecelakaan. Sama halnya ketika anda tidak mau menggunakan masa lalu sebagai tuntunan di masa yang akan datang maka akan terjadi ketidak sesuaian dengan apa yang anda harapkan dalam hidup.
Percuma
saja anda merancang sedemikian rupa agenda-agenda dan target tujuan hidup anda
di masa yang akan datang kalau anda tidak menghargai masa lalu. Anda melepasnya
begitu saja. Maka yang perlu dilakukan adalah simpan baik-baik masa lalu
sebagai senjata pribadi anda dan gunakan disaat keadaan genting mulai melanda
kehidupan anda. Semisal pada saat titik jenuh mulai memuncak maka secara tidak
sadar pikiran alam bawah sadar akan memutar kenangan-kenangan romansa
percintaan anda dengan mantan kekasih anda.
Ingatlah
di saat kita saling bercengkrama satu sama lain, duduk bersebelahan, membagi
canda tawa atau bahkan hanya sekedar memandang mata pasangan kita saja sudah
merasa menyejukkan hati. Dulu, sering kali menganggap hal-hal sederhana yang
dilakukan bersama sang kekasih akan terasa lebih istimewa dibandingkan ketika
kita melakukannya bersama teman kita. Sepele memang, namun dibalik sepelanya
pekerjaan tersebut ada makna tersirat yaitu kebersamaan.
Ya,
kebersamaan dengan orang yang pernah kita kasihi terkadang membuat lupa akan
segalanya. Serasa dunia hanya milik mereka berdua.
Lalu, bukankah ketika ingatan kembali mengulang masa lalu akan berdampak pada “gagal move on”?. Tidak. Justru dengan mengingat tersebut membuat diri kita kembali bergairah untuk menjalani kehidupan masa datang. Intinya, gagal move on itu bukan sesuatu yang naif, menyedihkan dan memprihatinkan kok. Nikmati saja momen-momen gagal move on terebut karena dengan momen itu anda akan lebih sering mengulang pengalaman anda. Semakin sering anda memutar pengalaman masa lalu, semakin sering juga anda belajar dari pengalaman. Karena memang betul kata pepatah “Pengalaman adalah guru terbaik sepanjang masa”.
‘Masihkah menganggap remeh orang yang gagal move on?’.
Jika masih, maka perlu penguraian yang lebih panjang lagi agar orang-orang yang menganggap remeh tersebut tersadar dari kekeliruannya tentang memaknai kata “gagal move on”.
Sejarah membutikan bahwa perubahan banyak diawali oleh proses keterpurukan terlebih dahulu lalu kemudian mengalami kebangkitan dan pada akhirnya adalah kejayaan. Jarang sekali atau bahkan tidak ada kejayaan dapat diraih tanpa melalui proses keterpurukan dan kebangkitan terlebih dulu. Anggap sajalah ketika anda diputuskan oleh pacar anda adalah tahap keterpurukan. Itu artinya anda harus bangkit untuk menuju tahap kedua yaitu kebangkitan. Dalam tahap ini, anda akan diuji banyak masalah. Kemungkinannya hanya dua; kembali terpuruk atau meraih kejayaan. Apakah anda mau berada pada posisi terpuruk terus menerus? Tentu tidak. Maka yang harus dilakukan adalah bangkit dari masa-masa kegalauan karena diputuskan oleh pacar. Lakukan banyak hal kesibukan entah itu menulis, membaca, mengikuti seminar-seminar “anti galau” dan lain sebagainya yang sekiranya bermanfaat. Otomatis kegalauan akan pergi dengan sendirinya tanpa diminta.
Kesibukan-kesibukan itulah yang mengantarkan kita pada tahap kejayaan. Tahap yang didamba-dambakan semua orang, yaitu kesuksesan. Meski banyak jalan yang bisa ditempuh untuk meraih kesuksesan namun setidaknya ‘gagal move on’ memberikan satu ruas jalan menuju sukses. Sulit memang jika dibayangkan, namun kesulitan itu tidak akan pernah jadi mudah kalau tidak pernah dicoba. Kesulitan itu karena anda tidak mau mencoba. Dan kesempatan mencoba tidak cukup sekali dua kali, tapi berkali-kali.
Jadi,
‘Masihkah
menganggap remeh orang yang gagal move on?’.
Ingat kembali mantan anda, kalau perlu tidak cuma “mantan” tapi “mantan-mantan” (bagi yang pernah putus cinta berkali-kali) anda. Segerelah belajar dari pengalaman masa lalu anda. Mana yang harus dilakukan di masa yang akan datang dan mana yang harus ditinggalkan agar tidak dianggap mengulang kesalahan masa lau. Berterima kasihlah pada mereka (mantan anda) karena telah memberikan pelajaran berharga di masa remaja. Kelak di masa yang akan datang anda akan merindukan mereka. Betapapun anda pernah disakiti, sedalam apapun luka yang pernah digoreskan tentunya tak akan pernah hilang bekasnya. Meski kata maaf sudah terucap beribu-ribu kali, derai air mata mengucur mengiringi lontaran kata maaf yang terucap di bibir namun tetap saja luka yang dalam itu tidak akan pernah sembuh.
Solusi
terbaik adalah berdamailah dengan diri anda sendiri. Setidaknya jika tidak bisa
memaafkan kesalahan mantan kekasih anda janganlah mencemooh dengan mulut anda. Karena
mulut diciptakan untuk memuji bukan menguji kesabaran orang lain.
Dulu kau bilang sayang, sekarang kau menghilang
Dulu kau bilang cinta, sekarang kau datang bagai luka
Dulu kau bagai obat, sekarang kau malah sekarat
Dulu kau bagai mawar, sekarang kau semak belukar
Dulu...dulu...dulu....Hidup bukan berkisar masa lalu, tapi juga rasa malu
Hidup bukan menunggu, tapi juga pembaharu
Hidup adalah kemanfaatan, sekaligus juga keberkahan
Hidup adalah kebermaknaan, sekaligus juga keniscayaan
Hidup...hidup...hidup...
Komentar
Posting Komentar